The Hegen Blog

Deteksi Dini Separation Anxiety saat Mulai Penitipan Anak

Senantiasa bersama dan mendampingi si kecil jelas menjadi keinginan setiap orang tua. Tapi ada kalanya Bunda harus melakukan hal yang membuat si kecil berpisah dengan Bunda sebentar. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu terjadinya apa yang disebut separation anxiety.

Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan separation anxiety ini?

Bagian Pertama, Mengenal Separation Anxiety

Separation anxiety

Sumber: freepik via freepik.com

Juga dikenal dengan istilah anxiety separation disorder, mengacu pada definisi yang dijelaskan pada sebuah artikel di situs resmi Siloam Hospitals, adalah gangguan kecemasan pada anak-anak atau bayi yang merasa sedih ketika berpisah atau ditinggal oleh orang tuanya meski hanya sebentar. Hal ini umum dialami pada usia bayi, hingga di bawah lima tahun.

Secara umum, kondisi ini dapat dikatakan alami. Selama masa awal kehidupannya, orang tua, Bunda khususnya dalam hal ini, adalah orang terdekat yang selalu berada bersamanya. Rasa nyaman ini membuat si kecil khawatir dan takut ketika harus berpisah dengan Bunda.

Seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan berangsur membaik sebab si kecil juga akan belajar mandiri dan menjadi lebih berani, mengetahui bahwa semua akan baik-baik saja hingga Bunda kembali di sisinya.

Separation Anxiety dan Penitipan Anak

Gangguan kecemasan ini sering sekali terjadi ketika si kecil dititipkan pada tempat penitipan anak, saat Bunda harus melakukan sesuatu. Ketika sampai di tempat penitipan anak, si kecil akan berada di suasana baru yang asing untuknya.

Kondisi akan semakin parah jika si kecil sebelumnya belum beradaptasi dengan tempat ini, dan tidak mengenali seorangpun pengasuh yang ada di sana. Maka dari itu, penting untuk Bunda melakukan proses adaptasi dan mengenalkan si kecil pada pengasuh yang bertugas.

Dengan meyakinkan si kecil bahwa setiap pengasuh di sana akan menjaganya selama Bunda pergi, si kecil lambat laun akan beradaptasi. Tentu staf pengasuh yang bertugas memiliki standar layanan yang jelas, dan dipastikan dapat memenuhi semua kebutuhan si kecil selama ia dititipkan.

Lalu lebih jauh, apa sebenarnya tanda-tanda yang bisa diamati, pemicu secara mendetail, dan solusi yang dapat dilakukan? Apakah kemudian kondisi ini harus dikonsultasikan dengan dokter pada taraf tertentu?

Semua jawabannya dapat Bunda temukan di bagian berikutnya.

Bagian Kedua, Memetakan Tanda-Tanda Separation Anxiety ketika Mulai Penitipan Anak

Separation anxiety

Sumber: jiboom via freepik.com

Tanda si kecil mengalami gangguan kecemasan ini bisa dilihat dari apa yang terjadi saat ia dititipkan di tempat penitipan anak, dan ketika ia kembali ke rumah. Tandanya cukup jelas, sehingga idealnya Bunda menyadari ada kondisi yang harus diperhatikan lebih detail.

Ketika si kecil mulai ditinggal di tempat penitipan, setidaknya ada tiga tanda bahwa ia mengalami gangguan kecemasan ini, antara lain:

  • Menangis histeris dan merengek jauh lebih intens dari biasanya
  • Tidak mau berinteraksi dengan pengasuh atau anak-anak lain yang ada di pentipan anak
  • Menunjukkan tanda-tanda stres secara fisik, baik dalam bentuk muntah, diare, badan panas, dan sebagainya

Kondisi ini biasanya akan dilaporkan oleh staf pengasuh atau staf yang bertugas di tempat penitipan anak. Mereka telah memiliki pengalaman untuk berhadapan dengan kondisi ini, sehingga lekas dapat dipetakan indikasi yang muncul.

  • Ketika si kecil kembali ke rumah, tanda-tanda dari separation anxiety juga muncul dalam bentuk yang berbeda, antara lain:
  • Menjadi lebih rewel dan sulit untuk ditenangkan
  • Mengalami gangguan tidur atau nafsu makan
  • Mengalami kemunduran dalam perkembangan yang ia miliki, seperti misalnya kembali mengompol di usia yang seharusnya tidak sudah mengalami hal ini

Bagian Ketiga, Penyebab Munculnya Kondisi Ini

Separation anxiety

Sumber: freepik via freepik.com

Kondisi ini paling umum muncul ketika si kecil pertama kali dititipkan ke penitipan anak. Bukan kondisi yang selalu muncul, namun perubahan yang terjadi secara mendadak menjadi pemicu munculnya kecemasan di dalam diri si kecil.

Setidaknya ada tiga perubahan yang dialami si kecil dan dapat menjadi penyebab munculnya separation anxiety ini. Mulai dari perubahan lingkungan, perpisahan dengan orang tua, dan temperamen si kecil yang harus beradaptasi dengan banyak hal baru.

1. Perubahan Lingkungan

Saat pertama datang ke tempat penitipan anak, jelas ada lingkungan baru yang akan menjadi tempat si kecil berada selama beberapa saat. Lingkungan baru dan orang yang juga baru membuat dirinya merasa tidak aman, apalagi harus berpisah dari Bunda.

Sebenarnya hal ini bisa saja tidak terjadi, jika Bunda secara bertahap membiasakan si kecil dengan tempat penitipan anak, atau tempat lain yang menjadi rujukan untuk mengurus si kecil sementara Bunda melakukan kegiatan.

2. Berpisah dengan Bunda

Rasa nyaman yang selalu didapatkan dari sentuhan dan kasih Bunda sejenak akan menjadi jauh dari jangkauan si kecil. Ketika ia sadar ia ditinggalkan, respon pertamanya tentu akan menangis dan merasa takut. Sebab secara gamblang Bunda akan berada jauh dari si kecil selama beberapa saat.

Namun demikian ketika rasa percaya dan ikatan emosional yang Bunda bangun cukup kuat, si kecil akan dapat menerima hal ini dengan proses adaptasi yang singkat. Ia bisa yakin Bunda akan kembali, dan ia juga memiliki kepercayaan diri untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang baru yang Bunda percayai.

3. Temperamen si Kecil

Saat kombinasi dua hal di atas terjadi, temperamen yang ia miliki praktis bisa menjadi lebih rentan. Tidak adanya ‘jaminan’ kenyamanan dari Bunda mengharuskannya menghadapi dunia seorang diri, sehingga memicu munculnya separation disorder ini.

Banyak tips sebenarnya yang dapat Bunda gunakan untuk menghadapi kondisi tersebut. Bunda dapat mencermati detailnya di bagian keempat dari artikel ini.

Bagian Keempat, Tips Membantu si Kecil Beradaptasi, Kurangi Kecemasan yang Muncul

Separation anxiety

Sumber: User6833411 via freepik.com

Agar si kecil tidak mengalami gangguan kecemasan ini, Bunda sebenarnya dapat melakukan langkah-langkah sederhana sebagai persiapan. Langkah ini ditujukan sebagai proses adaptasi, sehingga si kecil memiliki keberanian untuk berada di tempat penitipan anak selama Bunda beraktivitas.

Sebelum Mulai Dititipkan

Bunda dapat mengajak si kecil berkunjung ke lokasi penitipan beberapa kali sebagai tahap pengenalan. Kenalkan secara langsung dengan pengasuh yang Bunda percayai, dan biarkan si kecil membangun ikatan dengan pengasuh tersebut.

Selain itu, Bunda dapat berlatih melakukan perpisahan singkat di rumah. Biasakan untuk menggunakan kata perpisahan ketika Bunda akan meninggalkannya sejenak. Penggunaan benda pengganti bisa menjadi solusi, seperti selimut atau boneka, yang bisa membuat si kecil merasa tetap dekat dengan Bunda.

Saat Mulai Penitipan

Setelah melewati fase pertama dan cukup sukses dengan adaptasi yang dilakukan, Bunda akan masuk pada fase ketika menitipkan si kecil.

Di tahap ini Bunda bisa mengucapkan selamat tinggal seperti yang sudah dilatih di rumah, dengan jelas dan singkat. Jangan terlalu lama meninggalkan si kecil ketika baru pertama kali dititipkan, dan selalu tunjukkan sikap tenang dan positif.

Berkomunikasilah dengan pengasuh yang ada di tempat penitipan anak dengan penuh kepercayaan dan energi positif, biarkan hal ini dilihat oleh si kecil agar ia mendapatkan kesan kuat Bunda mempercayai pengasuh tersebut. Hal ini memudahkan si kecil untuk turut percaya dan merasa lebih nyaman dengan pengasuh ini.

Setelah Penitipan

Saat aktivitas Bunda sudah selesai dan waktunya kembali menjemput si kecil, berikan treatment yang menunjukkan apresiasi. Banyak perhatian dan kasih sayang dapat dicurahkan untuk menunjukkan betapa bangganya Bunda pada si kecil.

Tanyakan pada pengasuh yang bertugas mengenai kondisi si kecil selama berada di tempat penitipan anak, dan cermati poin yang dibahas oleh pengasuh tersebut. Perlu beberapa waktu hingga si kecil bisa menghilangkan kondisi separation anxiety ini, tapi pada waktunya nanti ia akan menjadi lebih percaya diri dan mudah berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Jika 3 Tanda Ini Muncul, Segera Cari Bantuan Profesional

Separation anxiety

Sumber: syda_production via freepik.com

Kondisi separation anxiety memang merupakan kondisi yang alami terjadi saat Bunda pertama kali menitipkan si kecil ke tempat penitipan anak. Tapi ketika beberapa tanda ini muncul, sangat direkomendasikan agar Bunda mencari bantuan dari profesional agar tidak menjadi hal yang berdampak pada tumbuh kembang si kecil untuk jangka panjang.

  • Pertama, ketika tanda dan kondisi separation anxiety berlangsung lebih dari beberapa minggu setelah pertama kali ia dititipkan
  • Kedua, jika kondisi ini mulai mengganggu aktivitas harian si kecil secara signifikan dan membuatnya terus bersedih atau rewel
  • Ketiga, jika Bunda sudah mulai merasa kewalahan menghadapi semua gejala dan tanda yang muncul akibat kondisi gangguan kecemasan ini

 

Separation anxiety wajar terjadi ketika si kecil pertama kali dititipkan ke tempat penitipan anak. Namun kondisi ini bisa lekas berlalu, jika Bunda melakukan langkah persiapan dan adaptasi yang matang, sehingga si kecil tidak terlalu memikirkan rasa cemas dan takut yang ada pada dirinya.

Terus ada untuk mendukung si kecil dan mendampinginya menjadi kunci agar kondisi ini tidak menjadi hal yang bertahan lama. Sabar, konsisten, dan tidak ragu mencari bantuan profesional jika memang diperlukan, Bunda dapat mengatasi separation anxiety yang dialami si kecil dengan efektif selama poin-poin tadi dipegang teguh. Jadi, lakukan persiapan matang untuk mencegah dampak berkepanjangan dari kondisi ini, dan konsultasikan dengan dokter ahli yang dapat membantu Bunda secara menyeluruh!

Referensi:  

  • Siloam Hospitals. Gejala Separation Anxiety Disorder pada Anak dan Penanganannya. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gejala-separation-anxiety-disorder-pada-anak-dan-penanganannya.
  • Nutriclub. Ciri-Ciri Separation Anxiety pada Bayi dan Cara Efektif Menanganinya. https://www.nutriclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/7-9-bulan/separation-anxiety-bayi.
  • Halodoc. 5 Tanda Bayi Mengalami Separation Anxiety. https://www.halodoc.com/artikel/5-tanda-bayi-mengalami-separation-anxiety.
  • Skata. Mengenal Separation Anxiety: Anak "Rewel" saat Berpisah dengan Orang Tua. https://skata.info/article/detail/1659/mengenal-separation-anxiety-anak-rewel-saat-berpisah-dengan-orang-tua.
  • Pure Premium Care. MENGENALI TANDA-TANDA SEPARATION ANXIETY. https://purepremiumcare.co.id/purebb/web/artikel/detail?id=1888&title=mengenali-tanda-tanda-separation-anxiety.