Tips Penyimpanan ASIP dalam Botol ASI dan Informasi Daya Tahannya
Senantiasa memberikan yang terbaik sejatinya adalah naluri Bunda untuk si kecil. Bahkan ketika Bunda harus berhadapan dengan kesibukan yang luar biasa, ASI yang menjadi sumber nutrisi utama tetap dapat diberikan dengan pumping. Perlengkapan seperti breast pump, botol ASI, dan tempat penyimpanan menjadi hal mendasar yang Bunda perlukan agar ASI perah dapat diberikan padanya.
Namun demikian hal yang tidak kalah penting dipahami adalah bahwa cara menyimpan ASI perah berpengaruh besar pada higienitas dan daya tahan ASI perah. Lebih jauh, ASI perah yang tidak terjaga kebersihannya dapat menjadi sumber masalah kesehatan bagi si kecil.
Menyimpan ASI perah dalam botol ASI menjadi salah satu opsi praktis yang dapat Bunda gunakan saat bekerja atau bepergian. Untuk memahami persiapan, cara, dan daya tahan ASI perah pada masing-masing penyimpanan, Bunda dapat mencermati artikel singkat berikut ini.
Persiapan Sederhana Sebelum Menyimpan ASI Perah
Sumber: freepik via freepik.com
Sebelum menyimpan ASI hasil pumping, hanya ada dua langkah persiapan yang Bunda perlukan. Pertama adalah membersihkan tangan dan peralatan yang digunakan, dan yang kedua memilih botol ASI yang berkualitas dan berukuran tepat.
Kebersihan adalah kuncinya. Cuci tangan Bunda dengan sabun dan air mengalir sebelum melakukan pumping. Pastikan juga semua peralatan yang digunakan sudah bersih dan steril sebelum Bunda menggunakannya.
Selanjutnya, gunakan botol yang memiliki kualitas solid, bebas BPA, dan berukuran sesuai. Botol dengan fitur tambahan akan sangat membantu, seperti misalnya memiliki ukuran leher lebar, atau dapat dipasangkan dengan mudah pada alat pumping.
Setelah dua hal ini dipersiapkan Bunda dapat melakukan pumping dan langsung menyimpan ASI perah dalam botol yang telah dipasangkan tadi. Bunda tinggal mengganti pemasangan pada corong pumping dengan tutup botol yang rapat.
Terkait Daya Tahan ASI Perah dalam Botol di Berbagai Suhu dan Penyimpanan
Daya tahan ASI perah yang Bunda hasilkan akan banyak bergantung pada cara dan tempat penyimpanan yang digunakan. Jika diasumsikan semua proses pumping dan penyimpanan di dalam botol ASI dilakukan secara ideal, maka perkiraan daya tahan ASI perah pada masing-masing tempat penyimpanan adalah sebagai berikut.
1. Daya Tahan ASI Perah di Suhu Ruang
Di dalam suhu ruang, ASI yang disimpan di dalam botol dapat bertahan hingga 4 jam. Meski demikian, hal ini hanya berlaku untuk ASI segar saja. Sedangkan untuk ASI perah yang sudah dihangatkan, daya tahannya hanya selama 1 jam.
Untuk daya tahan optimal pada suhu ruang, tempatkan botol ASI di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Tutup botol dengan rapat untuk mencegah kontaminasi, dan letakkan di area yang solid.
2. Daya Tahan ASI Perah di Kulkas
Untuk ASI perah yang disimpan di botol dan dimasukkan ke kulkas sendiri dapat bertahan hingga kurang lebih 4 hari. Daya tahan ini dapat dicapai dengan suhu kulkas antara 0 hingga 4 derajat Celcius. Bunda dapat mengaturnya pada panel yang tersedia.
Tips sederhana yang dapat digunakan adalah simpan botol ASI di bagian belakang kulkas, bukan di pintu. Tujuannya agar perubahan suhu tidak terjadi terus menerus. Kemudian berikan label pada botol terkait tanggal dan waktu pumping, serta hindari menyimpan ASI perah di dekat makanan mentah atau berbau tajam.
3. Daya Tahan ASI Perah di Freezer
Setelah dimasukkan ke botol, Bunda dapat menyimpan ASI perah di freezer hingga 6 bulan lamanya pada kulkas 1 pintu, atau hingga 12 bulan pada kulkas 2 pintu atau model chest freezer. Untuk suhunya sendiri direkomendasikan ada di kisaran -18 derajat Celcius atau lebih rendah.
Ketika Bunda menyimpannya di freezer, usahakan simpan dalam porsi kecil yakni 60 hingga 120 ml. Bunda dapat dengan mudah menemukan botol ASI dengan kapasitas tersebut pada laman produk Hegen. Lalu sisakan ruang kosong sekitar 2,5 cm di bagian atas botol untuk memberi ruang pada ASI yang mengembang saat membeku. Penggunaan wadah atau kantong khusus untuk menyimpan ASI di freezer lebih direkomendasikan.
Cara Mencairkan dan Menghangatkan ASI Perah Beku
Sumber: avistock via freepik.com
Setelah tahu cara menyimpan ASI perah dalam botol dan daya tahannya berdasarkan tempat Bunda meletakkannya, kini Bunda juga wajib paham tentang cara yang ideal mencairkan dan menghangatkan ASI perah beku.
Caranya sebenarnya sederhana, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Cara mencairkan ASI perah beku adalah dengan memindahkan ASI beku ke kulkas semalaman untuk mencairkannya secara perlahan. Kemudian rendam botol di dalam air hangat untuk mencairkan ASI lebih cepat.
Ingat untuk tidak mencairkan ASI perah di suhu ruang atau menggunakan microwave karena dapat merusak tekstur dan nutrisi ASI.
Untuk menghangatkan ASI perah, yang dapat Bunda lakukan adalah merendam botol ASI di dalam air hangat hingga mencapai suhu yang diinginkan. Jangan memanaskan ASI perah secara langsung di atas kompor atau menggunakan microwave untuk menjaga tekstur dan nutrisi ASI perah.
3 Tips Menyimpan ASI dalam Botol
Sebagai tambahan di bagian akhir Bunda dapat melihat tiga tips simpel menyimpan ASI hasi pumping agar terjaga higienitas dan kualitasnya.
- Pertama, hindari mengisi botol ASI terlalu penuh. Sisakan sedikit ruang kosong, sekitar 2 cm sampai 2,5 cm untuk memberi ruang ASI yang mengembang ketika beku
- Kedua, gunakan botol yang berbeda untuk setiap sesi pumping. Hindari mencampur ASI dari sesi memerah yang berbeda, dan pastikan Bunda memberikan tanda waktu dan tanggal pumping
- Ketiga, perhatikan perubahan warna atau bau dari ASI perah. Jika ASI terlihat mengalami perubahan warna atau berbau tidak normal, segera buang ASI karena menjadi tanda ASI tidak lagi layak dikonsumsi.
Penyimpanan ASI perah dalam botol ASI yang berkualitas dapat memaksimalkan daya tahan ASI. Tetap ditekankan pada kebersihan selama proses pumpung dan penyimpanan, untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Namun produk baby care yang tepat dapat menunjang proses ini sehingga terasa seamless dan kebaikan ASI tetap terjaga.
Bunda dapat menggunakan berbagai produk dari Hegen untuk urusan ini. Hegen sendiri menyediakan botol ASI dalam ukuran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan usia si kecil, sehingga memudahkan Bunda dalam proses penyimpanan. Selain itu botol ASI dari Hegen juga dapat dengan mudah dihubungkan dengan breast pump, membuat Bunda tidak perlu melakukan pemindahan dari satu wadah ke wadah lain. Ditunjang dengan ekosistem produk yang sempurna, produk Hegen dapat digunakan secara berkesinambungan dan dalam jangka panjang untuk menemani tumbuh kembang si kecil!
Referensi:
- Halodoc. Inilah Cara Menyimpan ASI yang Benar. https://www.halodoc.com/artikel/inilah-cara-menyimpan-asi-yang-benar.
- Prenagen. 6 Cara Menyimpan ASI Perah Agar Tetap Segar & Awet. https://www.prenagen.com/id/cara-menyimpan-asi.
- Lactoclub. 9 Cara Menyimpan ASI agar Awet dan Segar untuk Busui. https://www.lactoclub.co.id/artikel/kehamilan/cara-menyimpan-asi.
- Nutriclub. Lama ASI Tahan di Suhu Ruangan dan Tips Menyimpan ASIP. https://www.nutriclub.co.id/artikel/nutrisi/0-3-bulan/lama-asi-tahan-di-suhu-ruang#:~:text=Disimpan%20dalam%20freezer%20lemari%20es,yang%20membuat%20ASI%20cepat%20basi..
- HaiBunda. Daya Tahan dan Lama Waktu Penyimpanan ASI Perah yang Bunda Perlu Tahu. https://www.haibunda.com/menyusui/20210428104330-54-209372/daya-tahan-dan-lama-waktu-penyimpanan-asi-perah-yang-bunda-perlu-tahu.
- Alodokter. Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar. https://www.alodokter.com/penyimpanan-asi-perah-yang-benar.
- Siloam Hospitals. Metode Tepat Penyimpanan ASI Agar Tetap Segar dan Steril. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/metode-tepat-penyimpanan-asi-agar-tetap-segar-dan-steril.