The Hegen Blog

Coba 7 Tips Atasi Bayi Tidak Mau Minum ASI Langsung

Halo, Bunda! Pemberian ASI memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, tidak jarang terjadi masalah ketika bayi tidak mau minum ASI langsung dari payudara ibu. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan stres bagi Bunda, serta berdampak pada kurang optimalnya nutrisi dan kesehatan bayi. 

Terkadang, bayi baru lahir menghadapi kesulitan untuk menyusu langsung. Hal inilah yang membuat ibu merasa cemas dan berpikir mungkin ada sesuatu yang salah. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan solusi agar Bunda dapat mengatasi masalah bayi tidak mau menyusu langsung dengan lebih baik.

Tanda-Tanda Bayi Menolak Minum ASI Langsung

Bunda, kenali beberapa tanda-tanda bayi menolak untuk menyusu ASI langsung dari payudara ibu:

1. Menolak Menempel pada Payudara

Salah satu tanda pertama bahwa bayi menolak menyusu langsung dari payudara adalah enggan untuk menempel pada payudara. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk bingung puting atau ketidaknyamanan.

2. Rewel dan Menangis Saat Disusui

Jika bayi menjadi rewel atau mulai menangis ketika Bunda mencoba menyusuinya, itu bisa menunjukkan bahwa ia mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan saat menyusu. Jika kondisi ini terjadi, jangan paksakan terus untuk menyusu ya, Bunda!

3. Memukul atau Mendorong Payudara

Bayi yang mendorong atau memukul payudara mungkin sedang menunjukkan keengganan mereka untuk menyusu. Perilaku ini bisa mengecewakan bagi ibu, tetapi mungkin dapat menandakan adanya masalah yang perlu diatasi.

4. Bayi Mengantuk atau Tidak Tertarik Menyusu

Bayi yang tampak sangat mengantuk atau tidak tertarik untuk menyusu mungkin sedang merasa tidak nyaman atau mengalami gangguan kesehatan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kurangnya minat menyusu langsung ini dapat berpengaruh rutinitas menyusui dan kesehatan si Kecil secara keseluruhan.

5. Berat Badan Tidak Naik Sesuai Harapan

Salah satu tanda yang lebih mengkhawatirkan dari bayi yang enggan minum ASI langsung adalah berat badannya yang tidak naik sesuai harapan. Ini bisa menjadi indikator jelas bahwa bayi tidak mendapatkan cukup nutrisi, yang bisa disebabkan karena menolak menyusu langsung. Memantau berat badan bayi sangat penting ya Bunda untuk memastikan si Kecil menerima nutrisi yang cukup.

Penyebab Bayi Tidak Mau Minum ASI Langsung

Beberapa penyebab bayi tidak mau minum ASI secara langsung dari payudara ibu adalah sebagai berikut ini.

  1. Penggunaan dot atau botol yang tidak tepat dapat menyebabkan bayi bingung puting, sehingga sulit untuk kembali menyusu dari payudara ibu.
  2. Gangguan kesehatan seperti refluks, infeksi telinga, atau sariawan dapat membuat bayi merasa tidak nyaman saat menyusu.
  3. Proses tumbuh gigi bisa menyebabkan nyeri yang membuat bayi enggan menyusu.
  4. Growth Spurt, yaitu fase di mana, bayi mungkin lebih banyak tidur dan kurang tertarik menyusu.
  5. Rasa ASI yang berubah, disebabkan oleh makanan yang Bunda konsumsi bisa mempengaruhi rasa ASI, yang mungkin tidak disukai oleh bayi.
  6. Produksi ASI Rendah atau oversupply bisa membuat bayi frustasi saat menyusu.
  7. Kondisi puting datar atau terbalik bisa menyebabkan bayi alami kesulitan saat menyusu langsung.
  8. Perubahan hormon menstruasi atau kehamilan bisa mempengaruhi rasa dan ketersediaan ASI, sehingga bayi enggan minum ASI.
  9. Stress atau kelelahan yang Bunda hadapi dapat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI menjadi menurun.
  10. Posisi menyusui yang tidak tepat dapat membuat bayi merasa tidak nyaman saat menyusui.
  11. Distraksi yang ada di sekitar bayi saat menyusu seperti suara bising atau cahaya terang bisa mengganggu konsentrasi bayi saat menyusu.
  12. Jadwal menyusui yang tidak teratur bisa membuat bayi bingung dan asupan nutrisi ASI harian yang dibutuhkannya tidak tercukupi dengan baik.

Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Minum ASI Langsung

1. Membangun Bonding antara Ibu dan Anak dengan Skin-to-skin Contact

Skin-to-skin contact adalah salah satu cara terbaik untuk membantu bayi merasa lebih dekat dan nyaman. Manfaatnya tidak hanya memperkuat ikatan antara Bunda dan bayi, tetapi juga dapat merangsang refleks menyusu alami pada bayi. Agar nutrisi ASI optimal, maka saat menyusui, pilih tempat yang tenang dan nyaman. 

Menyusui di tempat yang tenang dapat membantu bayi lebih fokus dan merasa aman. Selain itu, jangan ragu untuk mencoba berbagai posisi menyusui yang nyaman. Setiap bayi dan ibu memiliki kenyamanan yang berbeda, dan menemukan posisi yang tepat bisa membuat proses menyusui menjadi lebih lancar. Terakhir, sabar dan terus mencoba, Bunda mungkin perlu beberapa kali percobaan sebelum si Kecil mau menyusu langsung.

2. Mengatasi Bingung Puting

Bayi yang sering ngedot menggunakan botol dot dan beralih ke menyusu langsung, atau sebaliknya, sering mengalami bingung puting atau nipple confusion. Jika si Kecil terbiasa ngedot, solusi mengatasi bingung puting, adalah dengan menghindari pemakaian dot sementara dan fokus pada direct breastfeeding.

Jika perlu mengoptimalkan asupan ASI tanpa menyebabkan si Kecil bingung puting, cobalah menggunakan sendok, cup feeder, atau pipet. Apabila Bunda merasa kesulitan bayi tidak mau minum ASI langsung, segera konsultasi dengan konselor laktasi untuk menemukan teknik dan tips yang lebih spesifik mengatasi nipple confusion.

3. Menstimulasi Puting Ibu Sebelum Menyusui

Kebanyakan bayi dapat menyusu dengan baik meskipun dengan kondisi puting ibu datar atau terbalik. Namun dalam beberapa kasus, bayi alami kesulitan menyusu pada payudara. Apabila Bunda memiliki puting datar atau terbalik dan si Kecil tidak mau menyusu, ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini. Misalnya dengan menstimulasi puting menggunakan pompa ASI sebelum menyusui dapat membantu menarik puting keluar dan memudahkan bayi untuk menyusu.

4. Menyusui Lebih Sering agar Produksi ASI Lancar

Untuk memastikan produksi ASI tetap optimal, Bunda perlu menyusui lebih sering. Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak ASI yang diproduksi. Jika memungkinkan, memompa ASI secara teratur juga bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Selain itu, pastikan Bunda mengonsumsi makanan bergizi dan cukup cairan. Nutrisi yang baik dan hidrasi yang cukup sangat penting untuk mendukung produksi ASI.

5. Menjaga Kesehatan Bayi

Kesehatan bayi juga mempengaruhi kemauannya untuk menyusu. Jika bayi memiliki masalah medis seperti refluks atau infeksi telinga, segera tangani kondisi tersebut. Mengatasi masalah medis ini bisa membuat bayi merasa lebih nyaman dan mau menyusu. Selama masa tumbuh gigi, bayi mungkin merasa nyeri yang membuatnya enggan menyusu. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri yang aman.

6. Mencari Bantuan Profesional

Jika semua usaha di atas belum berhasil, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan dokter anak atau konselor laktasi bisa memberikan solusi lebih lanjut dan dukungan yang dibutuhkan. Bergabung dengan kelompok pendukung ibu menyusui juga bisa sangat membantu. Di sana, Bunda bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan tips dari ibu-ibu lain yang menghadapi masalah serupa.

7. Tips Tambahan

  • Tetap Tenang dan Percaya Diri: Jangan panik dan percayalah bahwa Bunda bisa mengatasi masalah ini. Rasa cemas dan khawatir yang berlebihan dalam menghadapi situasi bayi tidak mau minum ASI justru dapat mengganggu produksi ASI menjadi berkurang. 
  • Jangan Memaksa Bayi: Biarkan bayi menyesuaikan diri dengan nyaman sampai ia mau menyusu sendiri secara alami.
  • Jaga Kesehatan dan Kelola Stres: Pastikan Bunda tetap sehat dan tidak terlalu stres.
  • Mintalah Dukungan dari Pasangan, Keluarga, dan Teman: Dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga atau ibu lain, sangat membantu. Berbicara dengan orag lain terkait masalah menyusui ini dapat membantu Bunda melepaskan beban stres dan kekhawatiran yang mungkin dirasakan. Mengobrol dengan seseorang yang memahami sangat berharga tentunya saat Bunda sedang berjuang mengASIhi.

Bagaimana Jika Bayi Masih Tidak Mau Menyusu Langsung?

Apabila Bunda telah melakukan beberapa langkah efektif mengatasi bayi tidak mau minum ASI langsung, cobalah beberapa tips berikut ini agar nutrisi ASI hariannya tetap terpenuhi.

  1. Berikan ASI Perah: Meskipun saat ini si Kecil belum mau minum ASI secara langsung, pastikan suplai ASI Bunda selalu terjaga. Caranya dengan memerah ASI, baik dengan tangan atau dengan pompa ASI. Berikan ASI dengan botol, sendok, cup feeder, atau pipet.
  2. Relaktasi: Melatih bayi untuk kembali menyusu langsung yang dilakukan secara bertahap dan perlahan.
  3. Donor ASI: ASI donor terpercaya bisa menjadi alternatif yang lebih sehat daripada susu formula.

Baca juga: 6 Sebab Bayi Baru Lahir Tidak Mau Menyusu & Tips Atasinya

Mengatasi bayi yang tidak mau minum ASI langsung dari payudara memang menantang. Namun dengan kesabaran dan usaha, Bunda bisa mengatasi permasalahan ini. Pantang menyerah serta dapatkan dukungan dari profesional dan sesama ibu menyusui juga sangat berharga. Selain memantau perkembangan si Kecil, Bunda bisa menggunakan produk botol dot terbaik dari Hegen yang membantu mengatasi bayi yang menolak minum ASI langsung.

Botol Dot Hegen didesain untuk memberikan pengalaman menyusu yang alami dan nyaman bagi bayi, membantu mencegah kebingungan puting. Dengan desain inovatif dan fitur yang dapat disesuaikan, Botol Dot Hegen memastikan transisi yang mudah antara menyusui langsung dari payudara dan menggunakan botol.

Menggunakan Botol Dot Hegen, Bunda dapat memberikan yang terbaik untuk si Kecil, memastikan kenyamanan dan kesehatan bayi tetap terjaga. Rasakan fleksibilitas dalam menyusui dengan botol yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan si Kecil. Yuk kunjungi dan belanja online sekarang juga hanya di website resmi Hegen Indonesia


Referensi

Dona Murray, RN, BSN. What To DO When Your Breastfed Baby Is Refusing the Breast. Parents.com. https://www.parents.com/baby-refusing-breasts-and-breastfeeding-8643575

National Childbirth Trust (NCT). Why is my baby refusing the breast? 8 tips that help. https://www.nct.org.uk/baby-toddler/feeding/common-concerns/why-my-baby-refusing-breast-8-tips-help

Sumber Gambar: Freepik