The Hegen Blog

Cukupi Nutrisi Bayi selama ASI Peralihan, Simak Tipsnya!

Menyusui adalah momen berharga yang membawa manfaat besar bagi Bunda dan si kecil. Namun, tahukah Bunda bahwa ASI yang diberikan kepada bayi berubah seiring berjalannya waktu? Setelah bayi lahir, ASI akan melalui beberapa fase, salah satunya adalah fase ASI peralihan. Harus Bunda tahu, fase ini berperan penting dalam memberikan nutrisi yang diperlukan oleh bayi pada masa awal kehidupannya.

Artikel ini akan membantu Bunda memahami lebih dalam tentang apa itu ASI peralihan, tanda-tandanya, berapa lama durasinya, dan cara memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup selama fase ini.

Apa Itu ASI Peralihan?

ASI peralihan adalah fase di mana ASI mulai berubah dari kolostrum, yaitu ASI pertama yang kaya antibodi dan berwarna kekuningan, menuju ASI matang yang lebih encer dan mengandung lemak yang lebih tinggi. Kolostrum sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi, sedangkan ASI matang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang berkembang pesat.

Selama fase ASI peralihan ini, komposisi ASI secara bertahap berubah agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus tumbuh berkembang pasca dilahirkan ke dunia. ASI peralihan umumnya mulai muncul sekitar hari ke-3 hingga minggu kedua setelah melahirkan dan berfungsi sebagai "jembatan" antara kolostrum dan ASI matang.

Tanda-Tanda Memasuki ASI Peralihan

Bunda mungkin bertanya-tanya bagaimana mengetahui bahwa ASI sudah memasuki fase peralihan. Berikut adalah beberapa tanda yang bisa diperhatikan:

  • Perubahan warna ASI: Dari kuning pekat pada kolostrum, ASI peralihan akan berubah menjadi lebih putih atau krem.
  • Peningkatan volume ASI: ASI mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga payudara Bunda mungkin terasa lebih penuh dan berat.
  • Perubahan konsistensi ASI: ASI peralihan cenderung lebih encer dibandingkan kolostrum tetapi lebih berlemak.
  • Frekuensi dan durasi menyusui bayi meningkat: Bayi mungkin ingin menyusu lebih sering dan lebih lama selama periode ini untuk mendapatkan lebih banyak nutrisi.

Cara Memastikan Bayi Mendapatkan Nutrisi yang Cukup

Sumber: Freepik

Untuk memastikan bayi memperoleh asupan nutrisi yang optimal selama fase ASI peralihan, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan:

1. Menyusui Sesuai Permintaan Bayi

Berikan ASI kapan pun si Kecil menginginkannya. Menyusui sesuai permintaan (on-demand) akan membantu merangsang produksi ASI pada payudara Bunda dan memenuhi kebutuhan bayi.

2. Perhatikan Tanda-Tanda Bayi Kenyang ASI

Bayi yang kenyang ASI biasanya terlihat lebih tenang dan puas setelah menyusu. Bunda juga bisa memantau berat badan bayi, karena salah satu tanda bayi mendapatkan nutrisi yang cukup adalah pertambahan berat badan yang teratur.

3. Pelekatan dan Posisi Menyusui yang Tepat

Pelekatan yang baik membantu bayi mendapatkan ASI dengan lebih efektif dan mencegah puting Bunda mengalami lecet atau nyeri. Pastikan posisi menyusui sudah tepat dan dirasakan nyaman oleh Bunda dan bayi.

4. Konsumsi Makanan Bergizi dan Air yang Cukup

Selama menyusui, penting bagi Bunda untuk menjaga asupan nutrisi dengan baik agar produksi ASI tetap lancar. Makan makanan sehat dan minum air cukup akan mendukung kualitas dan jumlah ASI yang ideal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

5. Hindari Dot atau Empeng pada Bayi Baru Lahir

Sebaiknya hindari penggunaan dot atau empeng pada bayi sebelum berusia 4–6 minggu agar tidak mengganggu proses pelekatan ASI secara alami pada payudara Bunda.

6. Kunjungan Rutin ke Dokter atau Konselor Laktasi

Mengunjungi tenaga kesehatan secara rutin dapat membantu Bunda memantau perkembangan bayi dan mendapatkan solusi jika mengalami kesulitan dalam menyusui.

Tantangan yang Mungkin Dialami Bunda Selama ASI Peralihan

Selama fase ASI peralihan, Bunda mungkin menemui beberapa tantangan yang cukup membuat tidak nyaman di antaranya:

  • Payudara Bengkak dan Nyeri: Peningkatan produksi ASI bisa membuat payudara terasa bengkak dan tidak nyaman.
  • Bayi Rewel atau Bingung Puting: Bayi mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan aliran dan rasa ASI.
  • Produksi ASI Belum Stabil: Produksi ASI bisa jadi belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan bayi, terutama pada awal-awal masa menyusui.
  • Kekhawatiran Tentang Kecukupan ASI: Bunda mungkin merasa khawatir apakah ASI yang diberikan sudah cukup bagi bayi atau belum.

Tips Mengatasi Tantangan Selama Fase ASI Peralihan

Sumber: Freepik

Untuk membantu mengatasi tantangan yang muncul, berikut beberapa tips yang dapat Bunda lakukan:

  • Kompres Hangat atau Dingin: Sebelum dan setelah menyusui, gunakan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada payudara.
  • Pijat Payudara dengan Lembut: Memijat payudara dengan lembut dapat membantu melancarkan aliran ASI dan mencegah ASI tersumbat.
  • Menyusui Lebih Sering: Menyusui lebih sering akan merangsang payudara Bunda untuk memproduksi lebih banyak ASI, sehingga kebutuhan bayi terpenuhi. Begitu juga sebaliknya, apabila bayi jarang disusui, maka produksi ASI bisa ikut menurun. 
  • Bersabar dan Tetap Tenang: Bayi memerlukan waktu untuk beradaptasi dalam memasuki fase menyusui, jadi bersabarlah dan ciptakan suasana yang nyaman bagi Bunda dan si kecil.
  • Cari Dukungan: Jangan ragu untuk berbagi pengalaman dan meminta dukungan dari keluarga, teman, komunitas pendukung menyusui, tenaga kesehatan, atau konselor laktasi selama proses mengASIhi.

Baca juga: ASI Transisi: Memahami Perubahan Komposisi ASI Setelah Kolostrum

Menyusui Lebih Mudah dengan Bantuan Produk Hegen

ASI peralihan adalah bagian penting dari perjalanan menyusui yang memberikan transisi nutrisi bagi bayi. Memahami tanda-tanda, durasi, dan cara memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup selama fase ini akan membantu Bunda merasa lebih tenang dan yakin dalam memberikan ASI. Meskipun tantangan mungkin muncul, Bunda tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Jika Bunda membutuhkan bantuan untuk memastikan proses menyusui berjalan lebih nyaman, Hegen menyediakan berbagai produk seperti pompa ASI elektrik dan botol dot anti-kolik yang tersedia mulai dari newborn. Produk ini dirancang untuk mempermudah Bunda menyusui dan menjaga kenyamanan bayi selama proses menyusui. Botol dot Hegen dilengkapi teknologi anti-kolik yang membantu mengurangi kemungkinan bayi mengalami perut kembung dan tersedak.

Yuk, berikan yang terbaik untuk si kecil dengan ASI eksklusif, dan temukan produk menyusui berkualitas dari Hegen untuk membantu Bunda di setiap langkah hanya di official store Hegen Indonesia